Dengan
penuh semangat simpanse ini mengumpulkan ranting-ranting kayu dari
tanah, kemudian dipatahkan menjadi potongan-potongan kecil dan
dikumpulkan secara hati-hati potongan-potongan kayu tersebut dalam satu
tumpukan kayu. Kemudian, secara berhati-hati dia mulai membakar kayu,
dan bersiap-si
ap untuk memasak.
“Kanzi membuat api karena ia menginginkannya. Ketika masih sangat muda Ia menonton film Quest For Fire yang menunjukkan manusia purba berjuang untuk mengendalikan api. Dia terpesona dengan itu dan menontonnya hingga ratusan kali.” tutur Dr Savage-Rumbaugh, dari Great Ape Trust, di Des Moines, Illinois seperti dikutip dari Mail Online.
Ia juga terpesona oleh api unggun yang dibuat oleh penjaganya untuk memasak makanan. Hal itulah mendorong dia untuk ingin berinteraksi dengan manusia dan meniru untuk bisa membuat api. Pada usia lima tahun, ia mampu membuat tumpukan kecil dari ranting kering.
Selain itu, Ia dapat menggunakan wajan penggorengan di atas api dan memasak hamburger. Setelah ia selesai menggunakan api tersebut, Dr Savage-Rumbaugh meminta Kanzi untuk memadamkan api dengan menggunakan sebotol air dan ia kemudian menuangkan cairan tersebut di atas api sampai padam.
Simpanse seberat 75-kg ini adalah kera yang paling cerdas di Great Ape Trust. Bersama dengan dua kera lainnya ia menggunakan keyboard kertas untuk berkomunikasi dengan Dr Savage-Rumbaugh dan rekannya Liz Pugh.
Dalam percakapan dengan para peneliti simpanse ini menunjuk simbol-simbol, yang dikenal sebagai lexigrams, pada keyboard yang mewakili kata yang berbeda. Dia telah belajar untuk bisa memahami sejumlah kosakata sekitar 500 kata melalui keyboard, dan memahami 3.000 kata yang diucapkan.
ap untuk memasak.
“Kanzi membuat api karena ia menginginkannya. Ketika masih sangat muda Ia menonton film Quest For Fire yang menunjukkan manusia purba berjuang untuk mengendalikan api. Dia terpesona dengan itu dan menontonnya hingga ratusan kali.” tutur Dr Savage-Rumbaugh, dari Great Ape Trust, di Des Moines, Illinois seperti dikutip dari Mail Online.
Ia juga terpesona oleh api unggun yang dibuat oleh penjaganya untuk memasak makanan. Hal itulah mendorong dia untuk ingin berinteraksi dengan manusia dan meniru untuk bisa membuat api. Pada usia lima tahun, ia mampu membuat tumpukan kecil dari ranting kering.
Selain itu, Ia dapat menggunakan wajan penggorengan di atas api dan memasak hamburger. Setelah ia selesai menggunakan api tersebut, Dr Savage-Rumbaugh meminta Kanzi untuk memadamkan api dengan menggunakan sebotol air dan ia kemudian menuangkan cairan tersebut di atas api sampai padam.
Simpanse seberat 75-kg ini adalah kera yang paling cerdas di Great Ape Trust. Bersama dengan dua kera lainnya ia menggunakan keyboard kertas untuk berkomunikasi dengan Dr Savage-Rumbaugh dan rekannya Liz Pugh.
Dalam percakapan dengan para peneliti simpanse ini menunjuk simbol-simbol, yang dikenal sebagai lexigrams, pada keyboard yang mewakili kata yang berbeda. Dia telah belajar untuk bisa memahami sejumlah kosakata sekitar 500 kata melalui keyboard, dan memahami 3.000 kata yang diucapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar